Jakarta, Kantindata.com – Inggris menuduh Iran melakukan “pembajakan negara” di jalur pelayaran setelah Iran menyita kapal tanker berbendera Inggris di Selat Hormuts. Inggris meminta semua kapal milik negara-negara Eropa untuk berwaspada.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt, dalam rapat dengan parlemen setelah mengikuti pertemuan dengan komite darurat (COBR) yang membahas tanggapan London terhadap penangkapan tanker Stena Impero. Kapal tersebut ditangkap oleh pasukan komando Iran pada hari Jumat (19-7-2019).
Kepada parlemen, Hunt mengatakan, “Di bawah hukum internasional, Iran tidak memiliki hak untuk mencegat kapal kami, apalagi menaikinya, karena itu merupakan tindakan pembajakan negara.”
Seperti dikutip Reuters, Selasa (23/7/2019), ia mengatakan pihaknya akan mengupayakan pengamanan yang lebih baik untuk mendukung keselamatan awak dan kargo kapal-kapal Eropa di wilayah strategis itu.
Namun, Hunt menegaskan bahwa dengan menyusun program pengamanan pelayaran itu tidak berarti Eropa akan mendukung garis keras Washington melawan Iran.
“Proposal misi perlindungan maritim baru tidak akan menjadi bagian dari kebijakan tekanan maksimum AS terhadap Iran karena kami tetap berkomitmen untuk melestarikan perjanjian nuklir Iran,” katanya.
Di Nikaragua, Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif, menuduh kapal tanker Inggris membahayakan pelayaran, yaitu dengan mengubah sinyalnya lebih lama dari yang diizinkan dan dengan melewati jalur yang salah.
“Memulai konflik itu mudah, mengakhiri itu tidak mungkin,” kata Zarif.
Pernyataan itu disampaikan Zarif kepada wartawan setelah bertemu dengan rekannya dari Nikaragua.
Karena itu, Zarif mengingatkan bahwa penting bagi semua pihak untuk menyadari, termasuk bagi Boris Johnson, untuk memahami bahwa Iran tidak mencari konfrontasi.
(sumber: Klikanggaran.com)
0 komentar:
Posting Komentar