Kamis, 01 Februari 2018



Lima tahun silam sosok pemuda Banggai meninggalkan tanah kelahiran dengan berbekal semangat dan tekat yang kuat berangkat ke Pusat Pemerintahan (Jakarta) untuk menggapai cita-cita dengan melanjutkan jenjang pendidikannya di bangku kuliah. Akhirnya tekat dan semangat berbuah manis namun ini tidak terlepas dari kerja keras meski banyak kendala-kendala yang menghambat tidak menyurutkan semangat pemuda asal Banggai ini justru sebaliknya kendala-kendala itu menjadi penyulut semangatnya dalam menggapai cita-cita.

Di penghujung studi S1 bertepatan bulan Oktober 2017 Jamaludin Ridwan Bunsiang berhasil dinobatkan menjadi mahasiswa terbaik dari 1.000 mahasiswa sarjana di kampus swasta terbesar Jakarta Timur Universitas Krisnadwipayana bertempat di Jalan Jatiwaringin.

Selain menjadi mahasiswa terbaik (cumlaude) sarjana, pemuda yang kerap disapa Jamal juga aktif di berbagai organisasi internal dan eksternal kampus, Jamaludin Ridwan Bunsiang pemuda kelahiran Gong-Gong 22 Maret 1993, pulau terluar Sulawesi Tengah yakni Banggai, tak puas dengan gelar mahasiswa SI Teknik terbaik di Universitas Krisnadwipayana  ia melanjutkan pendidikannya S2 Teknik Mesin di Universitas Pancasila (UP).

Saat ditemui Epicentrum disela-sela kegiatannya yang padat, pemuda yang kerap di sapa Jamal meceritakan beberapa hal terkait melanjutkan study S2 nya, di antaranya untuk meningkatkan kapasitas diri dan ia ingin menjadi bermanfaat untuk orang lain dengan keilmuan yang di perolehnya. “ saya ingin membangun Indonesia dimulai dari tanah kelahiranku”, Ujar Jamal.

Hal senada juga di sampaikan sahabat karipnya Dheka Mahendra yang juga seorang aktivis, bahwa ia ingin membanggakan kedua orang tua dan mengharumkan tanah kelahirannya. Sosok Jamal Ridwan Bunsiang merupakan sosok yang humanis jiwa kemanusiannya cukup tinggi, di tunjukan dengan sikap dan cita-cita Jamal yang ingin membangun tanah kelahirannya.

Di latar belakangi dari keluarga sederhana dan banyaknya masalah di tanah kelahiran, diantaranya jamal melihat banyaknya angka anak putus sekolah yang tinggi, indeks pembangunan manusia (IPM) yang rendah, pembangunan desa yang minim, dan pengangguran yang terus meningkat.

Menggugah sisi humanisme Jamaludin Ridwan Bunsiang untuk ikut andil dalam mengentaskan masalah demografi yang dewasa ini menjadi bahan perbincangan dan diskusi oleh kelompok-kelompok yang aktif dan memfokuskan kegiatanya dalam pengentasan masalah tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

test

Baca Juga

Recent Posts Widget

Menu Kantin

Pasang Iklan Kamu Di Sini

Recent Posts

recentposts

Popular Posts

Blog Archive

Kantin Iklan