Kamis, 09 November 2017

Masyarakat Lampung yang di pimpin M Ridho Ficardo banyak menuai masalah. Terutama keadaan ekonomi masyarakat keseluruhan belum optimal dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Faktanya, masih terdapat masyarakat Lampung yang tidak mampu dalam memenuhi kebutuhan pokok sandang, pangan, dan papan.

Banyaknya keluhan publik terkait harga hasil pertanian yang tidak menentu dikarenakan Pemprov Lampung belum mampu mengakomodir hasil pertanian, data statistik menunjukan 85 persen masyarakat Lampung mayoritas berprofesi sebagai petani mulai petani kopi, sahang (lada), cengkeh, karet dan kakau (kopi coklat). Jika harga hasil pertanian tidak menentu akan berdampak pada masyarakat dalam memenuhi kebutuhan primernya tertekan.

kesulitan masyarakat diatas menjadi kontras dengan kondisi belanja anggaran Pemerintah untuk makan dan minum serta pakaian pemerintah, Pemprov Lampung justru berfoya-foya dengan anggaran 50.023.037.278,00 dan untuk belanja pakaian Pemprov Lampung mencapai  21.295.497.275,00 untuk anggaran tahun 2015.

“Setiap tahunya anggaran Pemprov Lampung mengalami kenaikan, contoh angaran mamin 49.076.360.440,00 dan  anggaran pakaian 15.192.268.095,00 untuk anggaran tahun 2014 serta terdapat kenaikan yang signiFikan untuk pakaian 2014 ke 2015 yakni 6.103.229.180,00”, tutur Wahyudin Koordinator Investigasi Kaki Publik.

Sehubungan dengan peryataan tersebut Koordinator Investigasi CBA jajang Nurjama juga menegaskan, “mestinya anggaran mamin dan pakaian Pemprov di kaji ulang berdasarkan kondisi masyarakat di wilayahnya”, tegas Jajang.

Adanya keluhan publik, semestinya Pemerintah tidak berfoya-foya dan mengayomi keluhan masyarakat, serta mengkaji ulang anggaran mamin dan pakain Pemprov Lampung.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

test

Baca Juga

Recent Posts Widget

Menu Kantin

Pasang Iklan Kamu Di Sini

Recent Posts

recentposts

Popular Posts

Blog Archive

Kantin Iklan