Sabtu, 11 November 2017



KantinPers, Bekasi - Sejak 1 November 2017, Jalan KH Noer Ali di tutup sepanjang 2 KM, jalan penghubung Jakarta-Bekasi tersebut ditutup karena ada pembangunan jembatan untuk apartemen megah baru Kamala Lagoon yang rencana akan di buka pada Desember.

Pemkot Bekasi dinilai masyarakat seringkali mengorbankan masyarakat untuk memberikan akses bagi para pengembang, baik Mall maupun Apartemen di Bekasi. Lihat saja bagaimana Mall Metropolitan diberikan akses jalan, Grand Metropolitan yang diberikan akses keluar jalur tol, bahkan Bekasi Junction yang berada di Jalan Kh. Agus Salim pun sempat diberlakukan satu jalur, yang kini nasib jalan tersebut menjadi tidak jelas, apakah masih satu jalur atau dua jalur.

Beragam penilaian muncul dari kalangan masyarakat terkait penutupan jalan KH. Noer Ali, kalimalang, Kota Bekasi. Jalur yang menghubungkan Jakarta-Bekasi tersebut jelas mempersulit akses 2 rumah sakit yang berada di jalur tersebut, yaitu rumah sakit Budi Lestari dan RS Global Bross.

Surya Ramadhan, 34, yang sedang mengantar Anaknya nya yang sakit menuju RS Budi Lestari pada Kamis (9/11) mengaku geram terkait kemacetan yang terjadi yang disebabkan oleh pegalihan jalur tersebut, “Kenapa Jalan itu ditutup, kan masih bisa dibuka sampai depan RS Budi Lestari, penutupan jalan ini bukan solusi dan bukan kebutuhan masyarakat!”.

Surya menambahkan, bahwa penutupan jalan tersebut bukanlah kebutuhan yang mendesak, mengingat jalan tersebut tidak ada masalah, bahkan yang menjadi masalah adalah kemacetannya, karena sebagian kendaraan yang keluar dari pintu tol Grand Metropolitan seringkali keluar di jembatan yang berada di depan RS Global dan sebagian lagi keluar di jembatan depan RS Budi Lestari, “Kalau ditambah jembatan depan Kamala Lagoon, justru akan menambah titik kemacetan,” Ujar Surya.
Senada dengan Surya, Puspa Rani, 27, masyarakat yang tinggal di daerah Kartini pun geram. Wanita yang sehari-harinya bekerja di daerah Jakarta dan melintas di jalur tersebut mempertanyakan kepentingan pemkot bekasi dalam membangun jembatan baru di depan Kamala Lagoon tersebut, “mestinya pemkot bekasi meninggikan jembatan yang berada di depan RS Budi Lestari, yang keadaanya sudah parah dan bahkan sudah berada sejajar dengan air, dan ringkih. Bukan malah membuat jembatan baru untuk Kamala Lagoon,” Terang Rani.

Rani bahkan mempertanyakan apakah pembangunan jembatan tersebut hanya untuk kepentingan Pilkada, “apakah memang pemkot sedang mengumpulkan dana kampaye dari pembangunan jembatan tersebut?”, tegas Rani. Karena menurutnya, tidak semestinya Pemkot Bekasi membangun jembatan disana, yang justru akan menambah daftar panjang titik kemacetan, karena sudah ada jembatan yang masih bisa digunakan bagi kamala lagoon, yaitu di depan apartemen yang juga baru dibangun.


Pemkot bekasi seharusnya memahami dampak dari pembangunan jalan tersebut, bahwa sudah banyak titik kemacetan di sepanjang jalur KH. Noer Ali, bukan malah menambah daftar titik kemacetan tersebut. 

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

test

Baca Juga

Recent Posts Widget

Menu Kantin

Pasang Iklan Kamu Di Sini

Recent Posts

recentposts

Popular Posts

Blog Archive

Kantin Iklan