Selasa, 07 November 2017


Seperti yang telah kita ketahui, kualitas pendidikan di Indonesia semakin memburuk. Hal ini terbukti  dari kualitas guru, sarana belajar, dan murid-muridnya.

Selain tenaga pendidik (Guru), Sarana pembelajaran juga turut menjadi faktor semakin terpuruknya pendidikan di Indonesia, terutama bagi penduduk di daerah terbelakang. Pendidikan menjadi tanggung jawab pemerintah.

Hasil data yang di peroleh tim advokasi Kaki Publik Wahyudin, Anggaran pendidikan dan kebudayaan di tahun 2016 Rp 39.823.127.018 kemudian untuk tahun 2017 anggaran pendidikan menjadi Rp 37.965.097.991 terdapat penurunan sekitar Rp 1.858.029.027.

Dengan rincian anggaran tahun 2017, pertama Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Rp 1.632.359.749,  kedua Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur kementrian pendidikan dan kebudayaan Rp 185.963.970, ketiga Program Pendidikan Dasar dan Menengah Rp 21.848.234.943, keempat Program Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Rp 1.656.096.044, kelima Program Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan kebudayaan Rp 1.074.052.644, keenam Program Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dan Sastra Rp 374.448.400, ketuju Program Pelestarian Budaya Rp 1.615.730.754, kedelapan Program Guru dan Tenaga Kependidikan Rp 9.578.211.487.

“Kemajuan bangsa dilihat dari kualitas pendidikan bangsanya, padahal pendidikan Usia Dini di Indonesian minim dari segi tenaga pendidik dan sarana, anggarannya dipangkas. Kemudian program tenaga pendidik, anggaranya di pangkas juga meskipun kita tahu tenaga pendidik di Indonesia masih minim”, tegas wahyudin

0 komentar:

Posting Komentar

Blogroll

test

Baca Juga

Recent Posts Widget

Menu Kantin

Pasang Iklan Kamu Di Sini

Recent Posts

recentposts

Popular Posts

Blog Archive

Kantin Iklan