Jakarta, Kantin Pers - Ada gagasan menyebutkan bahwa Untuk mendirikan Ideologi disuatu negara, harus terlebih dahulu mengusai otoritas negara tersebut. Tidak heran jika berbagai cara dilakukan oleh pihak-pihak tertentu guna mencapai cita-cita tersebut. Selain menggunakan kekuasaan uang dan kekuatan posisi di kepemerintahan, seringkali isu agama pun disandingkan dengan agenda-agenda politik yang mengandung unsur gerakan merubah Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.
Hal ini ditanggapi oleh Adri Zulpianto, Direktur Kajian dan Analisa kebijakan Lembaga Kaki Publik. Menurutnya, "Terlepas dari belenggu apakah garuda Pancasila merupakan togut, Pancasila dianggap suatu kesesatan, politik dianggap omong kosong, dan kepresidenan merupakan kezholiman. Bagi saya, Indonesia adalah final dengan segala korupsinya, dengan seluruh masalahnya, dan dengan kesatuan bangsanya"
Adri menolak seluruh bentuk upaya penggerusan dasar negara, baik melalui korupsi, sentimen keagamaan, maupun melalui kebencian dengan saling tuding siapa yang paling benar, dan merasa dirinya selalu pintar dibandingkan yang lain.
"Stop seluruh upaya
mengganti Indonesia dgn apapun bentuknya, perjuangan menempuh kemerdekaan bukan
lagi bicara bagaimana merubah konstitusi, melainkan menjaga dan mengisi
kemerdekaan NKRI dengan membantai segala kebodohan, kebencian, korupsi, dan memperjuangkan
masyarakat-masyarakat yang tidak berdaya" pungkasnya.
"Saya Indonesia, bukan Umat yang selalu
benar, bukan juga pengikut dan buntut asing, apalagi pengemis bagi mereka yang
berkuasa dengan segala uangnya" tutupnya.
0 komentar:
Posting Komentar