Tempat Ibadah di Tutup, Jama'ah Ngamuk

Tambun Utara - Aksi lempar botol air minum dan tanah terjadi kemarin, 17/5, pukul 09.50, yang dilakukan warga Jejalen untuk melarang jemaat HKBP Filadelfia merayakan hari besar agamanya.

Puluhan jemaat HKBP mencoba memasuki pembangunan gereja. Namun sejumlah anggota kepolisian dan TNI tetap menahan jemaat HKBP masuk. Jemaat HKBP pun mencoba merangsek barikade depan yang berjarak sekita 400 meter dari pembangunan gereja yang disegel Pemkab..


Sempat terjadi negosiasi antara pendeta dan pengacara ke pihak kepolisian. Namun, belum selesai bernegosiasi. Warga Jejalen pun mendatangi para jemaat HKBP. Adu mulut juga terjadi antara warga Jejalen dengan para jemaat, sampai aksi dorong antara Warga dengan aparat polisi. Warga juga tidak segan-segan melempat motol minuman dan tanah ke arah Jemaat HKBP.

Akhirnya polisi membubarkan Jemaat HKBP dengan mengamankan mereka ke luar wilayah Jejalen.

Kapolresta Bekasi Kabupaten Kombes Wahyu Hadiningrat mengaku sudah berupaya melakukan pengamanan untuk mengkondusifkan massa.

Pengamanan yang diperketat dengan menurunkan 402 personil aparat gabungan bersama BKO TNI dan BKO Brimob Polda Metrojaya.

"Pemkab mesti menyelsaikan materi yang sudah diputuskan antara warga Jejalen dengan Jemaat HKBP. Kami cuma pengamanan saja," ucapnya.

Sementara itu Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpolinmas) Atang menegaskan, pembangunan gereja Filadelfia belum mendapatkan izin dari Pemkab karena ada penolakan warga sekitar.

"Kami sudah merelokasi para jemaat HKBP ke gedung PGRI, tapi tetap saja mereka menolak," kesalnya.

Ia bakal kembalikan lagi persoalan ini kepada Bupati, Neneng hasanah Yasin.. Dalam keputusan PTUN, semuany dikembalikan lagi ke masyarakat setempat.

"Nantinya warga Jejalen bakal memberikan pernyataan penolakan secara tertulis kepada pemerintah daerah tentang penolakan tempat ibadah HKBP Filadeldia," Tandasnya.